Google_plus Pinterest Vimeo RSS
  • Penyedia informasi seputar dunia sablon dan konveksi
  • Instagram
  • Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor

    Pelayanan Sablon Jogja ID, Hubungi: WhatsApp 0895401538547

    Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor
    Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor
    Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor—
    Mesin printer DTG atau Direct to Garment adalah mesin printer yang digunakan untuk menyablon kaos. Seperti namanya, proses penyablonan printer DTG adalah langsung dicetak ke kain, tidak sama dengan teknik sablon manual yang harus mempersiapkan screen yang sudah dipola sesuai desain dahulu.

    Salah satu keuntungan menggunakan printer DTG adalah karena tidak dibutuhkan alat untuk mempola desain seperti screen pada teknik manual, maka printer DTG bisa digunakan untuk membuat sablon satuan. Teknik manual tidak bisa melakukan ini, atau lebih tepatnya tidak produktif, karena satu screen hanya bisa digunakan untuk satu desain. Sehingga sangat merugikan apabila hanya dipakai untuk sablon satu kali. 

    Namun sejatinya mesin printer DTG juga tidak kalah dalam produksi dalam jumlah banyak. Karena menggunakan mesin sehingga proses lebih cepat, lebih presisi, dan bisa mencetak desain dengan kerumitan tinggi. 

    Walau begitu, masih banyak produsen atau perusahaan konveksi yang menggunakan teknik manual daripada menggunakan mesin DTG. Salah satu pertimbangannya adalah karena mesin DTG membutuhkan modal yang besar untuk pembelian mesinnya dan juga perawatannya. Kamu bisa melihat beberapa perbedaan antara teknik DTG dan manual di artikel Alasan Kenapa Menggunakan Sablon Manual.
     
    Kembali lagi ke mesin DTG. Di artikel kali ini Sablon Jogja ID ingin membahas Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor. Saat ini di Indonesia sudah ada produk printer DTG buatan sendiri. Namun tentu saja mesin buatan lokal dan mesin impor memiliki perbedaan, seperti dari segi harga dan kualitas. Untuk itu kita akan membahasnya di sini. 

    Sistem Sirkuit
    Salah satu perbedaan adalah pada sistem sirkuitnya. Printer DTG impor telah mengembangkan sirkuit mereka sendiri, sehingga sudah disesuaikan dengan kebutuhan printer DTG. Hal ini memudahkan kita sebagai pengguna karena banyak sistem sirkuit yang disediakan untuk memudahkan proses produksi kita. 

    Sedangkan printer DTG lokal, kebanyakan merupakan modifikasi dari printer Epson. Sehingga sistem sirkuitnya masih mengikuti sistem yang asli dari printer Epson, namun kemudian diberi beberapa modifikasi untuk memenuhi kebutuhan mencetak kaos. 

    Body Mesin
    Pada printer DTG impor, body mesin sudah diproduksi menggunakan pabrik. Hal ini menjaga kualitas pada setiap unit printer karena pastilah hasil pabrikan sudah menggunakan kualitas standar dan memiliki tim quality control untuk menjamin tiap unit yang diproduksi. 

    Pada printer DTG lokal, kebanyakan perusahaan pembuatnya masih bersifat rumahan atau homemade. Artinya pengerjaan unit mesin dilakukan secara manual satu persatu. Hal ini tidak mesti menjadikan kualitas produk lokal lebih buruk, namun tentu saja ada perbedaan dari segi standar dan penjaminan produknya. 

    Tinta
    Kebanyakan printer DTG impor mengharuskan kita untuk menggunakan cartridge yang tidak bisa diisi ulang. Hal ini memang dimaksudkan untuk menjaga kualitas hasil sablon karena kita sebagai pengguna harus menggunakan cartridge yang sudah diuji kualitasnya oleh produsen printer DTG impor. Namun tentu saja pengharusan ini menyebabkan kita tidak leluasa karena tidak bisa fleksibel dalam penggunaan tinta, dan pastinya juga biaya produksi naik karena harus mengganti cartridge terus menerus. 

    Sedangkan pada printer DTG lokal karena dari awal merupakan modifikasi dari printer lain, maka cartridge yang digunakan adalah cartridge umum yang dapat diisi ulang. Dengan begitu kita bisa leluasa dalam menggunakan jenis tinta, berdasarkan kualitas yang ingin dicapai dan budget yang dimiliki. 

    Service dan Spare Parts
    Hal ini merupakan kelemahan utama dari printer DTG impor. Karena di Indonesia sendiri printer DTG masih belum menggantikan teknik sablon manual sepenuhnya, sehingga ketertarikan perusahaan konveksi untuk menggunakan printer DTG belum terlalu tinggi. 

    Efeknya, ketersediaan service center tidak memadahi. Adanya distributor dan service center resmi masih sangat sedikit. Karena itu, akan sangat menyusahkan apabila salah satu printer yang kita gunakan terkena masalah atau rusak, karena sulit juga untuk memperbaikinya. 

    Sedangkan printer DTG lokal dapat mengatasi itu. Hal ini karena unit printer sendiri menggunakan bahan-bahan lokal, sehingga ketersediaan spare parts kemungkinan besar pasti ada. Selain itu kebanyakan produsen mesin printer DTG lokal juga menyediakan service center dan pelayanan bantuan saat ada kendala, termasuk juga training khusus untuk mengoperasikan printernya. 


    Nah, kurang lebih seperti itu Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor. Secara singkat bisa dibilang printer DTG impor menang dalam kehandalan dan kualitas. Namun printer DTG lokal dapat bersaing di segi harga serta kemudahan dalam perawatannya. 

    Sekian dulu artikel dari Sablon Jogja ID kali ini. Tapi kalau kamu penasaran dengan hal-hal seputar dunia konveksi seperti Cara Membedakan Kaos Distro Asli dan Kaos Biasa, kamu bisa mengunjungi website kami.

    "Untuk Portofolio Sablon Jogja ID bisa Anda cek dengan klik PORTOFOLIO Sablon Jogja ID"

    Untuk pelayanan Sablon Jogja ID bisa Anda hubungi kontak dibawah
    Hubungi Sekarang Juga!
    WA: 0895401538547
    Telp: (0274) 2825427
    Email: sablonjogjaid@gmail.com

    Salam hangat,

    Rate this posting:
    {[['']]}
    Kamu sedang membaca artikel tentang Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor dan kamu bisa menemukan artikel Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor ini dengan url https://www.sablonjogjaid.com/2018/11/perbedaan-printer-dtg-lokal-dan-impor.html, kamu boleh menyebarluaskannya atau mengcopy paste-nya jika artikel Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor ini sangat bermanfaat bagi teman-temanmu,namun tolong cantumkan link Perbedaan Printer DTG Lokal dan Impor sebagai sumbernya ya!.